PROMOSI
KESEHATAN
1.
Definisi Promosi Kesehatan
Promosi
Kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hiudp mereka
sehat optimal. Menurut Green (Notoatmodjo, 2005). Promosi kesehatan adalah
segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan
ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan
WHO
merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial
masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
Dapat
disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang
dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat
sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya
2.
Sasaran Promosi Kesehatan
a.
Sasaran
Primer, termasuk pasien, individu sehat, dan keluarga sebagai komponen dari
masyarakat
b.
Sasaran
Sekunder, termasuk pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misal pemuka adat
dan pemuka agama) maupun pemuka formal (misal petugas kesehatan), organisasi
masyarakat, dan media massa
c.
Sasaran
Tersier, termasuk pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
perundang-undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan,
serta mereka yang dapat memfasilitasi atau menyediakan sumber daya
Ada
lima elemen pokok dalam promosi
kesehatan, yaitu:
Ø Fisik, termasuk olah tubuh, nutrisi,
perawatan medis, dan pengendalian penyalahgunaan obat-obatan
Ø Intelektual, termasuk edukasi, prestasi,
dan pengembangan karir
Ø Spiritual, termasuk harapan, kebaikan,
dan kemurahan hati
Ø Emosional, termasuk krisis emosional,
dan manajemen stres
Ø Sosial, termasuk komunitas, keluarga,
dan teman
3.
Tujuan Promosi Kesehatan
4.
Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
5.
Konsep Promosi Kesehatan
Definisi
Promosi Kesehatan telah dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satunya definisi
Ottawa Charter, bahwa promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan
individu untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah
sehat secara fisik, mental, dan sosial sehingga individu atau masyarakat dapat
merealisasikan cita-citanya, mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah
atau mengatasi lingkungannya. Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan hanya
objek untuk hidup.
Kesehatan
adalah suatu konsep yang positif yang tidak dapat dilepaskan dari social dan
kekuatan personal. Jadi promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada
sektor kesehatan saja, melainkan juga gata hidup untuk lebih sehat. (Keheler,
et.al, 2007).
WHO
(1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategi inti untuk
pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang berkembang dan
berkesinambungan pasa status sosial, kesehatan individu dan masyarakat
Dari
beberapa definisi diatas, promosi kesehatan mempunyai beberapa pengertian,
sehingga konsep promosi kesehatan adalah semua upaya yang menekankan pada
perubahan sosial, pengembangan lingkungan, pengembambangan kemampuan individu,
dan kesempatan dalam masyarakat dan merubah perilaku individu, organisasi dan
sosial untuk meningkatkan status kesehatan individu dan masyarakat. (Keleher,
et.al, 2007).
Berlandaskan
konsep dasar tersebut, menurut Keleher, et.al, (2007). Terdapat 10 (sepuluh)
tindakan promosi kesehatan, yaitu:
a. Membangun kebijakan kesehatan publik
b. Menciptakan lingkungan yang mendukung
kesehatan
c. Memberdayakan masyarakat
d. Mengembangkan kemampuan personal
e. Berorientasi pada layanan kesehatan
f. Promote
social responbility of health
g. Meningkatkan inventaris kesehatan dan
ketidakadilan social
h. meningkatkan konsolidasi dan memperluas
kerjasama untuk kesehatan
i.
memberdayakan
masyarakat dan meningkatkan kemampuan masyarakat
j.
Infrastruktur
yang kuat untuk promosi kesehatan
6.
Program Promosi Kesehatan
Program
Promkes
a.
Sasaran primer (pemberdayaan masyarakat) : secara berkelompok
karena penyakitkulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang
tinggal bersama,sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak
dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan yang terserang. Apabila
dilakukan secaraindividu maka akan mudah tertular kembali penyakit kulit
tersebut.
b.
Sasaran sekunder (dukungan) : dukungan dari tokoh masyarakat
setempat tentuakan mempermudah dalam melaksanakan promosi kesehatan.
c.
Sasaran tersier (advokasi) : Dukungan dari pembuat kebikakan mulai
dari pusatsampai ke daerah.
7.
Strategi Promosi Kesehatan
a. Pengertian Strategi Promosi Kesehatan
Untuk
mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan
efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut
“Strategi”, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan
misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna
b. Strategi Promosi Kesehatan menurut WHO
Berdasarkan
rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3
hal, yaitu:
Ø Advokasi (Advocacy)
Advokasi
adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang tersebut membantu atau
mendukung terhadap apa yang di inginkan. Dalam konteks promosi kesehatan,
advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat. Sehingga, para pejabat tersebut
mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dungkungan dari para
pejabat pembuat keputusan tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan dalam bentuk UU, Peraturan Pemerinta, surat keputusan, surat
instruksi, dan sebagainya.
Kegiatan
advokasi ini ada bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupun informal.
Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan seminar tentang issu atau
usulan program yang ingin dimintakan dukungan dari para pejabat yang terkait.
Kegiatan advokasi secara informal misalnya sowan kepada para pejabat yang
relevan dengan prpogram yang diusulkan, untuk secara informal meminta dukungan,
baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau fasilitas
lain. Dari uraian dapat disimpulkan bahwa sasaran Advokasi adalah para pejabat
baik eksekutif maupun legislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yang terkait
dengan masalah kesehatan (sasaran tertier)
Ø Dukungan Sosial (Social Support)
Strategi
dukungan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui
tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal.
Tujuan
utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara
sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat
(penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui
toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar
masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap program kesehatan tersebut.
Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya Bina Suasana,
atau membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan.
Bentuk
kegiatan dukungan sosial ini antara lain; pelatihan-pelatihan para toma,
seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma, dan sebagainya. Dengan demikian maka
sasaran utama Dukungan Sosial atau Bina Suasana adalah para tokoh masyarakat di
berbagai tingkat. (sasaran sekunder)
Ø Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan
adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada masyarakat langsung.
Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan).
Bentuk kegiatan pemberdayaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan,
antara lain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
dalam bentuk misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan
peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill)
Dengan
meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam
pemeliharaan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat, terbentuknya
pos obat desa, berdirinya polindes dan sebagainya. Kegiatan -kegiatan semacam
ini di masyarakat sering disebut “Gerakan Masyarakat” untuk kesehatan. Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah
amsyarakat
c. Strategi Promosi Kesehatan menurut Piagam
Ottawa
Konferensi
Internasional Promosi Kesehatan di ottawa-Canada pada tahun 1986 menghasilkan
piagam Ottawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam Ottawa tersebut dirumuskan pula
strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu:
Ø Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Health
Public Policy)
Kebijakan
ini adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu
atau pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik
yang mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan perkataan lain, agar
kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat keputusan
dan sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi kepada kesehatan publik.
Misalnya, ada peraturan atau undang-undang yang mengatur adanya analisis dampak
lingkungan untuk mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit, dsb. Dengan kata
lain, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik, harus
memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan (kesehatan masyarakat).
Ø Lingkungan yang Mendukung (Supportive
Environment)
Strategi
ini ditunukan kepada para pengelola tempat umum, termasuk pemerintah kota, agar
mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya
perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung
tempat-tempat umum tersebut.
Lingkungan
yang mendukung kesehatan bagi tempat-tempat umum antara lain: tersedianya
tempat sampah, tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air
bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan non perokok. Dengan perkataan
lain, para pengelola tempat-tempat umum, pasar, terminal, stasiun kereta api,
bandara, pelabuhan, mall harus menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung
perilaku sehat bagi pengunjungnya
Ø Reorientasi Pelayanan Kesehatan
(Reorient Health Service)
Sudah
menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatan itu
ada “Provider” dan “Consumer”. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan
adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat sebagai pemakai atau penguna
pelayanan kesehatan. Pemahaman semacam ini harus diubabh, harus diorientasi
lagi, bahwa msyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan,
tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu.
Realisasi dari reorientasi pelayanan kesehatan ini adalah para penyelenggara
pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta harus melibatkan, bahkan
memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai
pernerima pelayanan kesehatan, tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara
pelayanan kesehatan. Dalam memprioritaskan pelayanan kesehatan ini peran
pormosi kesehatan sangat penting
Ø Keterampilan Individu (Personnel Skill)
Kesehatan
Masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga, dan
kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan terwujud apabila
kesehatan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok-kelompok tersebut
terwujud. Oleh sebab itu, strategi untuk mewujudkan keterampilan
individu-indiviu (Personnel Skill) dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
adalah sangat penting.
Langkah
awal dari peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka ini adalah memberikan pemahama-pemahaman kepada anggota masyarakat
tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit,
mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan kesehatan.
Metode dan teknik pemberian pemahaman ini lebih bersifat individual daripada
massa
Ø Gerakan Masyarakat (Community Action)
Untuk
mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya seperti dalam visi promosi kesehatan ini, maka didalam masyarakat
itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk kesehatan. Oleh
karena itu, promosi kesehatan harus mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan di
masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di
bidang kesehatan, niscaya terwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau
masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka
8. Metode Promosi Kesehatan
9. Kegiatan Promosi Kesehatan
10. Perbedaan Kesehatan Masyarakat dan
Promosi Kesehatan
11. Alat Media Promosi Kesehatan
Daftar
Pustaka
Keleher, H.,
MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.
www.who.int. 1998
Notoatmodjo,Soekidjo.2005.Promosi Kesehatan
Teori dan Aplikasi.Jakarta:Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan
Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
https://www.scribd.com/doc/36051711/PERENCANAAN-PROMOSI-KESEHATAN
Alamat situs :
Komentar